Kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau ternyata menyimpan segudang tempat yang penuh dengan sejarah. Kota ini didirikan pada 23 Juni 1784.
Artinya kota Pekanbaru telah berusia lebih dari 2 abad. Tak heran kalau kota ini memiliki banyak kisah sejarah yang lengkap dengan peninggalannya.
Keunggulan Wisata di Pekanbaru
Kebanyakan tempat bersejarah di sini cukup terawat. Bahkan bisa dijadikan alternatif objek wisata buat Sobat pencinta sejarah.
Selain itu, lokasinya berada tidak jauh dari pusat kota sehingga sangat mudah dijangkau dengan transportasi online ataupun pribadi.
Karena lokasinya yang tidak sulit dijangkau, jadi bisa mengunjunginya dengan menggunakan transportasi online. Jangan lupa melakukan survey dulu terhadap lokasi-lokasi tersebut dengan Google Maps.
Asyiknya lagi, wisata Pekanbaru ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Makin penasaran, bukan? Nah adek Molzania berkesempatan membagikan pengalamannya di bawah ini..
Wisata Pekanbaru Gratis yang Wajib Dikunjungi
1. Masjid Raya An-Nur
Masjid Raya An-Nur adalah masjid terbesar di kota Pekanbaru. Bahkan diklaim sebagai salah satu masjid termegah di Indonesia.
Lokasinya berada di Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru dan dapat dimasuki melalui gerbang di Jalan Hang Tuah.
Pertama kali dibangun pada tahun 1963. Masjid ini kemudian diresmikan pada tahun 1968 oleh Gubernur Provinsi Riau saat itu, Arifin Ahmad.
Saat pertama kali memasuki masjid ini, terdapat kesan megah dan kekhasan arsitekturnya. Dari bagian depan, pemandangan masjid ini secara keseluruhan sangat mirip dengan Taj Mahal.
Tak heran masjid ini juga bisa disebut Taj Mahal-nya Indonesia. Di bagian halaman masjid, terdapat beberapa payung raksasa mirip dengan yang ada di Masjid Nabawi.
Payung-payung tersebut berdiri di atas pelataran terbuka luas yang dapat dimanfaatkan untuk event tertentu.
Lantainya yang terbuat dari marmer. Mirip seperti di Masjidil Haram. Sehingga kita tidak akan merasa panas ketika menginjaknya.
Ternyata gaya arsitektur masjid ini merupakan kombinasi dari kebudayaan Melayu, Turki, Arab, dan India. Saat ini, Masjid Raya An-Nur sudah didukung dengan fasilitas yang cukup lengkap.
Terdapat tempat penitipan sendal, tempat tinggal marbot, dan fasilitas Pendidikan. Tidak hanya itu, terdapat ruang serbaguna yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan seminar, talkshow, ataupun diskusi.
2. Tugu Zapin Pekanbaru
Tugu Zapin ini wisata Pekanbaru yang ikonik. Menjadi salah satu landmark khas Kota Pekanbaru. Selain terletak tepat di tengah kota, ternyata ada sejarah di balik pendirian bangunan ini.
Letaknya ada di Jalan Jendral Sudirman. Tepat di depan kompleks Kantor Gubernur Provinsi Riau. Tugu ini menjadi titik nol Kota Pekanbaru.
Dikarenakan dilalui oleh jalan utama kota Pekanbaru, wajar jika banyak sekali kendaraan yang lalu lalang disekitar tugu ini.
Agar tidak mengganggu ketertiban lalu lintas, kita bisa mendatangi tempat ini dengan berjalan kaki saja. Jalannya bisa dari Perpustakaan Daerah Soeman HS.
Trotoarnya lebar dan dilengkapi pepohonan rindang di area tertentu. Membuatnya nyaman untuk dilalui. Tugu ini berdiri pada tahun 2012 untuk menyambut event Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII Riau 2012.
Sebelumnya telah berdiri suatu monument pesawat tempur. Dirancang oleh seniman legendarias Indonesia yaitu I Nyoman Nuarta.
Perlambangan dalam tugu ini sepasang pria dan wanita yang sedang menari tarian khas Melayu Riau, yaitu Zapin.
Karena letaknya yang tepat di tengah kota, tugu ini pun sangat dekat ke Gedung-gedung pemerintahan Provinsi Riau. Semisal kantor gubernur, kantor DPMPTSP Provinsi Riau, Kejati Riau, hingga Perpustakaan Soeman HS Riau.
Pada hari minggu kita bisa mengunjungi tugu ini. Sembari berolahraga santai di kegiatan car free day!
3. Rumah Tuan Khadi
Ingin nyari tempat wisata ala vintage di Pekanbaru, sobat wajib buat dateng ke Rumah Tuan Kadi! Rumah ini berlokasi di tepat di tepian Sungai Siak.
Tepatnya ada di Jalan Perdagangan Kec. Senapelan, Kota Pekanbaru. Bersebelahan dengan Jembatan Siak I. Kawasan ini juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Dinas Pariwisata kota Pekanbaru.
Saat memasuki Rumah Tuan Kadi, terasa sekali nuansa rumah panggung sederhana masa lalu khas Melayu. Di dalam rumah, terdapat beberapa property khas Melayu dan foto Sultan Syarif Kasim dari Siak.
Salah satu propertinya terdapat kursi dan meja kayu tua, yang bisa kita gunakan untuk bersantai sejenak di dalam rumah.
Di sisi samping rumah, terdapat pemandangan aliran sungai Siak yang membuat adem suasana. Sementara itu di sekitaran rumah, terdapat taman kecil tempat bersantai.
Terdapat juga di sini, foodcourt Kampung Bandar. Tetapi sayangnya, saat adik berkunjung foodcourtnya sedang tutup. Kondisi tamannya cukup terawat dan indah.
Rumah Tuan Kadi dulunya dibangun oleh seorang saudagar Riau. Namanya Bapak H. Nurdin Putih. Beliau memiliki anak bernama Fatimah binti Nurdin Putih.
Fatimah kemudian menikah dengan H. Zakaria bin H. Abdul Muthalib. Setelah keduanya menikah, rumah ini pun diserahkan kepada pasangan ini. Sementara Bapak H. Nurdin pindah ke rumah yang baru.
Dalam perkembangannya, H. Zakaria kemudian ditunjuk oleh Sultan Syarif Qasim II. Tugasnya sebagai penasehat hukum syariat Islam yang bergelar Tuan Qadhi.
Sebagai Tuan Kadi, H. Zakaria bertugas sebagai penasehat Sultan Siak. Sebutannya “tolan masyarakat terakah pusaka hukum Allah” yang berarti sebagai panutan untuk masyarakat Siak dalam pedoman terkait hukum-hukum Islam.
4. Masjid Raya Pekanbaru
Faktanya masjid raya bukan hanya An-Nur saja lohh. Di sini juga ada Masjid Raya Pekanbaru. Lokasinya ada di Jalan Senapelan. Tidak jauh dari Rumah Tuan Kadi.
Bisa dibilang, masjid ini merupakan masjid tertua di Pekanbaru. Oleh karena itu, segudang kisah sejarah banyak terkandung di dalamnya.
Dibandingkan dengan Masjid Raya An-Nur, kompleks masjid ini luasnya lebih kecil. Di bagian depan, terdapat pelataran dan landmark bertuliskan Masjid Raya Pekanbaru tanpa pagar.
Arsitekturnya cukup megah. Ditambah dengan adanya pintu masuk menuju lantai basement. Kita bisa turun menggunakan eskalator di bagian pelataran.
Sayangnya saat adik berkunjung ke sini, akses tersebut dikunci. Eskalator nampaknya tidak berfungsi. Mungkin sedang diperbaiki, kali ya?
Oh ya, jika kita berjalan sedikit ke belakang masjid, terdapat suatu kompleks makam kuno. Namanya Komplek Makam “Marhum Pekan”, dia disebut-sebut yang merupakan pendiri Kota Pekanbaru.
Ada empat makam yang diatasnya telah didirikan bangunan untuk peziarah. Salah satunya adalah makam milik Sultan Abdul Jalil Alamuddinsyah (Marhum Bukit), Sultan Ke IV Kesultanan Siak.
Pada bagian luar bangunan tersebut, terdapat banyak makam dengan nisan tanpa nama. Sayangnya, saat ke sini bangunan makam dalam keadaan terkunci. Sehingga hanya bisa diamati dari luar.
Seperti halnya objek bersejarah lainnya, kompleks ini pun telah dijadikan sebagai cagar budaya oleh pemerintah setempat.
Nah bagaimana ulasan mengenai 4 wisata Pekanbaru gratis yang wajib untuk dikunjungi? Jangan lupa share pengalaman sobat bila sudah berkunjung ke sini ya. ^^